Kamis, 27 April 2017

Harga Sebuah Hidayah


“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat keppadanya; bukan jalan-jalan mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
(Al-Fatihah: 6-7)


Manusia merupakan hamba pilihan diantara hamba-hamba Allah SWT yang lain. Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi pemimpin di muka bumi. Sehingga melebihkan manusia di atas makhluk Allah SWT yang lain. Bisa dikatakan manusia adalah masterpiece sang Pencipta Semesta Raya.

Sayangnya, ketika drama kosmis berlangsung, prediksi malaikat cenderung benar. Malaikat mempertanyakan manusia, apakah Allah SWT akan menjadikan para perusak dan penumpah darah di muka bumi. Kita semua bisa melihat bahwasanya manusialah yang menumpahkan darah sesamanya dan merusak di atas muka bumi. Dan tidak hanya malaikat, Allah SWT yang Maha Tahu tentunya tahu bahwa hal ini akan terjadi.
Oleh karena itu, Allah SWT memberikan petunjuk bagaimana cara manusia menjalankan tugasnya sebagai “Manusia”. Petunjuk yang hanya manusia mampu mengamalkannya, yang bahkan gunung-gunung pun tidak mampu dan ketakutan tatkala diberi petunjuk ini. Dan Hidayah ini tidak diberikan kepada sembarang manusia, hanya hamba-hamba-Nya yang terpilih sajalah yang berhak mendapatkan hidayah ini. Bersyukurlah manusia atas hidayah dan rahmat-Nya.
Hidayah terbagi menjadi empat macam tingkatan :
1)      Hidayah Gharizah
Naluri menjadikan manusia bisa bertahan hidup. Tapi hanya ‘sekedar’ bertahan hidup. Naluri mengarahkan manusia untuk tetap makan, tetap berlindung, tetap mempertahankan diri ketika diserang. Naluri tidak diberikan kepada manusia saja, akan tetapi kepada hewan juga.
2)      Hidayah hawas (Panca Indera)
Indera merupakan hardware input dalam manusia. Manusia tahu mana yang bisa dimakan, mana yang tidak berdasarkan indera. Manusia bisa melihat matahari pun juga berasal dari Indera. Indera juga diberikan kepada hewan.
3)      Hidayah Akal
Akal melebihkan manusia diatas makhluk Allah SWT yang lain. Akal menjadikan manusia hamba yang free-will, bisa memilih jalannya sendiri. Hanya dengan akal, Ibrahim AS sadar bahwa dia harus mencari kebenaran akan keberadaannya di muka bumi. Akan tetapi, tanpa hidayah keempat, akal membawa pada pencarian yang tak berujung.
4)      Hidayah Allah SWT
Hidayah terakhir adalah hidayah Allah SWT. Allah SWT tidak akan membiarkan hamba-Nya sendirian berjalan di atas muka bumi. Allah SWT tahu bahwa tanpa petunjuk-Nya manusia hanya akan kembali merusak dan saling menumpahkan darah. Allah SWT tahu bahwa tanpa petunjuk-Nya manusia hanya akan tersesat di atas muka bumi. Maka Allah SWT memberikan petunjuk yang lengkap beserta manusia paling sempurna-Nya Muhammad SAW, sebagai bentuk kasih sayangnya.
Hidayah yang keempat ini begitu mahal harganya. Umat Muhammad SAW seharusnya bersyukur mendapatkan hidayah ini. Akan tetapi sekali lagi, tidak semua umat Islam mendapatkan hidayah-Nya. Contoh saja, seorang hamba tahu bahwa sholat berjama’ah di masjid lebih utama dibandingkan sholat di rumah. Toh kenyataannya, tidak semua hamba sadar dan mau untuk melaksanakan sholat berjama’ah di masjid.

Maka sekali lagi mari bersyukur atas nikmat hidayah Allah SWT yang tiada terkira ini. 
(Evan SP - Fathanah)

0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com

Posting Komentar

Media Sosial

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail